Tuesday 25 October 2016

asas DASAR AKURAL (accural basic), DASAR KAS (cash basic), KONSEP kesatuan usaha, KESINAMBUNGAN (going concern), peRbandingan pengeluaran beban dengan penghasilan (matching concept) dan harga perolehan (COST) serta implikasinya.



Konsep dasar akuntansi merupakan landasan yang berlaku umum sehingga diperoleh suatu kesatuan analisis, pandangan, dan pendapat baik oleh penyaji informasi keuangan maupun pihak-pihak yang memerlukannya. Konsep dasar akuntansi meliputi:
1.     Dasar Akural (Accrual Basic)
    Pada kosep dasar akural, suatu persitiwa usaha langsung diamati dandikaitkan dengan waktu terjadinya peristiwa. Bila peristiwanya sudahterjadi, pengaruhnya sudah harus diakui tanpa memperhatikan pembayarannya sudah dilakukan atau belum.
2.     Dasar Kas (Cash Basic)
    Transakasi atau persitirwa ekonomi diakui pada saat terjadinya pembayaran atau penerimaan kas, dan dicatat dalam buku akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada waktu/periode transaksi kas berlangsung.
3.     Konsep Kesatuan Usaha
    Konsep kesatuan usaha adalah informasi keuangan perusahaan yang hanya menginformasikan masalah keuangan perusahaan itu sendiri. Keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, keuangan karyawan, dan dari keuangan para direksi. Dengan demikian, perusahaan dianggap sebagai badan atau organisasi yang berdiri sendiri.
4.     Kesinambungan (Going Concern)
    Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya berusaha berjalan terus-menerus sepanjang masa. Dalam proses usaha tersebut, senantiasa dibuat laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan yang disusun secara periodik dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi kemajuan atau kemunduran usaha. Dengan membandingkan laporan keuangan dari suatu periode ke periode lainnya, dapat diperoleh suatu data akurat menganai naik turunnya pendapatan dan beban. Dari perbandingan laporan keuangan itu, jika dipandang perlu dibuatlah strategi dan kebijaksanaan untuk pengembangan usaha.
5.     Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Concept)
    Penetapan beban dan pendapatan perusahaan hanya diakui dalam periode yang bersangkutan sehingga beban dan pendapatan yang terjadi benar-benar sudah direalisasikan. Perhitungan laba rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam jangka waktu yang tertentu atau periode tertentu.
6.     Harga Perolehan (Cost)
    Transaksi usaha yang terjadi dalam pembelian yang dilakukan perusahaan dicatat sebesar harga perolehan barang tersebut. Misalnya, dibeli sebuah mesin seharga Rp.10.000.000,-. Mesin tersebut kemudian dipasang di pabrik. Ternyata masih dikeluarkan beban pemasangan mesin sebesar Rp.1.200.000,-. Maka, harga perolehan menjadi Rp.11.200.000,- (Rp.10.000.000,- + Rp.1.200.000,-). Nilai inilah yang dicatat dalam akuntansi. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah barang atau jasa dalam pertukaran.
7.     Periode Akuntansi
    Informasi keuangan perusahaan harus dilaporkan secara berkala, misalnya per tiga bulan, enam bulan, sembilan bulan atau satu tahun. Pelaporan informasi keuangan secara berkala ini disebut periode akuntansi. Tujuan diadakannya pelaporan secara berkala ini adalah untuk menentukan strategi dan kebijakan perusahaan pada masa yang akan datang.
8.     Pengukuran Nilai Uang
    Transaksi-transaksi usaha harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu. Demikian juga dengan harta, utang, dan modal yang terdapat dalam perusahaan. Dengan adanya pengukuran dengan nilai uang ini, maka seluruh kekayaan perusahaan dapat dihitung nilainya.

1 comment: