Thursday 3 November 2016

PENGERTIAN TABUNGAN




Menurut Undang-undang Perbankan nomor 7 tahun 1992, tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau dipindahbukukan dengan menggunakan bilyet giro dan surat perintah pembayaran lainnya. Dengan demikian tabungan hanya dapat ditarik dengan cara mendatangi bank atau dengan menggunakan kartu ATM (Automatic Teller Machine) pada bank yang telah menyediakan peralatan tersebut.
Tabungan dapat ditarik (diambil) sewaktu-waktu oleh penabung. Oleh karena itu, tabungan merupakan kewajiban (hutang) bank jangka pendek atau utang lancar. Hal ini ditunjukkan juga dalam neraca, tabungan diletakkan di posisi ke tiga setelah kewajian lainnya. Sementara itu, tabungan pada bank tidak dijamin oleh Bank Indonesia sehingga sepenuhnya menjadi tanggung jawab bank yang bersangkutan.
       Adanya peraturan yang memberikan kebebasan kepada bank dalam hal-hal tertentu untuk menciptakan produk tabungan, misalnya dalam menentukan jenis tabungan, tingkat suku bunga, sistem administrasi dan pemberian hadiah atau insentif, dewasa ini produk tabungan telah dijadikan sebagai alat promosi bank untuk berlomba menarik dana dari masyarakat. Hampir setiap bank menciptakan produk tabungan sendiri, misalnya ‘Tahapan’ dari BCA, ‘BATARA’ dari BTN, ‘PRIMADANA’ dari Bank DANAMON, ‘Taplus’ dari BNI 1946, dan lain sebagainya.

Laporan laba rugi bank




Laporan laba rugi bank disusun mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan.
Laporan laba rugi bank memuat informasi mengenai pendapatan dan beban baik yang diperoleh dari kegiatan utama bank, maupun dari kegiatan lainnya. Pendapatan dan beban disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step), dengan membedakan antara pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dengan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan non operasional.
Pendapatan yang berasal dari kegiatan utama bank terdiri dari :
1.      Pendapatan  bunga. Termasuk ke dalam pendapatan bunga, yaitu :
a.       Bunga yang diperoleh. Dihitung secara akrual atau menurut dasar waktu (accrual basis), kecuali bunga untuk tagihan yang dinyatakan tidak lancar atau macet (aktiva produktif non performing). Bunga atas tagihan tersebut baru dapat diakui sebagai pendapatan bunga, jika sudah benar-benar diterima.
b.      Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan pemberian kredit.
2.      Provisi dan komisi yang diterima dan tidak berhubungan langsung dengan pemberian kredit, misalnya komisi transfer, komisi inkaso, provisi bank garansi dan sebagainya.
Beban yang berasal dari kegiatan utama bank (beban operasional), terdiri atas :
1.      Beban bunga. Termasuk ke dalam kelompok beban bunga, yaitu :
a.       Bunga yang dibayar. Diakui secara akrual (accrual basis).
b.      Hadiah dalam rangka menghimpun dana.
c.       Provisi dan komisi yang dibayar untuk mendapatkan dana.
2.      Provisi dan komisi yang dibayar selain untuk penerimaan dana.
3.      Beban overhead :
a.       Beban umum dan administrasi
b.      Beban personalia
c.       Beban overhead lain-lain
Pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan lain (non operasional) :
1.      Pendapatan non operasional, antara lain terdiri atas :
a.       Keuntungan dari penjualan aktiva tetap
b.      Pendapatan dividen
c.       Laba penjualan surat berharga (investasi jangka pendek)
d.      Pendapatan sewa Safe Deposit Box (SDB)
2.      Beban non operasional, antara lain terdiri atas :
a.       Kerugian dari penjualan aktiva tetap
b.      Rugi penjualan surat berharga
c.       Penurunan nilai surat berharga
d.      Denda atau sanksi

Tujuan dan Proses Akuntansi Umum



Tujuan Akuntansi Umum
Tujuan akuntansi umum pada dasarnya adalah menyediakan informasi ekonomis dalam bentuk laporan keuangan, untuk dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang memerlukan informasi tersebut.
            Laporan keuangan biasanya disajikan dalam bentuk :
a.       Neraca atau daftar posisi keuangan perusahaan. Daftar tersebut memuat mengenai susunan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu.
b.      Laporan laba rugi. Memuat daftar pendapatan dan beban untuk suatu periode tertentu. Laporan laba-rugi dilengkapi dengan laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan.
c.       Laporan perubahan posisi keuangan. Laporan ini disebut juga laporan sumber dan penggunaan dana. Dengan demikian laporan tersebut berisi informasi mengenai sumber dari mana dana diperoleh dan ke mana dana digunakan.

3. Proses Akuntansi Umum
            Rangkaian kegiatan akuntansi dalam mencapai tujuannya yaitu menyediakan laporan keuangan, dikenal dengan sebutan siklus akuntansi (accounting cycle). Kegiatan tersebut pada garis besarnya meliputi :
a.       Pencatatan dokumen transaksi ke dalam jurnal.
b.      Pemindahbukuan (posting) data jurnal ke buku besar.
c.       Penyusunan laporan keuangan.
Prosedur pelaksanaan kegiatan akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut :


 





Pengertian Akuntansi Umum




            Dipandang dari sudut fungsi dan kegiatannya, Akuntansi Umum (General Accounting) atau Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) diartikan sebagai “proses identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi ekonomis untuk memungkinkan para pemakai informasi membuat pertimbangan-pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat dan jelas “
            Dalam artian sempit atau dipandang dari sudut kegiatannya, akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Kedua pengertian tersebut, dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.       Obyek atau sasaran akuntansi umum adalah transaksi perusahaan yang bersifat finansial, atau akibatnya dapat diukur dengan satuan uang.
b.      Produk (hasil) akhir dari proses akuntansi umum adalah informasi ekonomis, berupa ikhtisar transaksi keuangan perusahaan yang disusun dalam bentuk laporan keuangan (finansial statement).
c.       Laporan keuangan sebagai produk akhir dari proses akuntansi, oleh pihak-pihak yang berkepentingan dianalisis serta ditafsirkan pengaruhnya terhadap kegiatan perusahaan.
d.      Hasil analisis laporan keuangan, digunakan oleh pihak intern maupun pihak-pihak ekstern perusahaan sebagai bahan pembuatan pertimbangan-pertimbangan untuk pengambilan keputusan.