Monday 12 December 2016

Menganalisa dan mencatat transaksi ke jurnal umum

Menganalisa dan mencatat transaksi ke jurnal umum

1.    Pencatatan Transaksi Pembelian Barang Dagangan
Pembelian barang dagang yang dilakukan perusahaan baik secara tunai ataupun kredit dicatat pada kolom debet pada akun pembelian.

Contoh 1:
Toko Berkah, tanggal 3 Desember 2004, membeli barang dagangan seharga Rp.6.000.000,00 dibayar tunai. Transaksi ini dicatat dalam bentuk jurnal sebagai berikut.

Contoh 2:
Toko Berkah, tanggal 5 Desember 2004, membeli barang dagangan dari CV. Budikarya senilai Rp.4.500.000,00 dengan syarat 2/10, n/30. Transaksi ini dicatat dalam jurnal sebagai berikut.

2.     Pencatatan Transaksi Penerimaan Potongan Pembelian
Penerimaan potongan yang diterima pembeli karena pembayaran yang dilakukan lebih cepat, mengakibatkan pengurangan terhadap jumlah harga beli barang. Oleh pihak pembeli dicatat pada akun potongan pembelian.

Contoh:
7 Des 2004, Toko Berkah membeli barang dari supplier tetap seharga Rp. 4.000.000,00 denga syarat 2/10, n/30. 15 Desember 2004, Toko Berkah melunasi faktur pembelian pada supplier untuk pembelian tanggal 7 Desember 2004.
Maka, transaksi di atas akan dicatat oleh Toko Berkah dalam jurnalsebagai berikut.

Berdasarkan syarat pembelian 2/10, n/30 dari tanggal 7 Desember s.d. 15 Desember 2004 adalah 8 hari, maka transaksi pembayaran masih dalam periode potongan dan jumlah potongan yang diterima adalah:
Jumlah faktur                     Rp.4.000.000,00
Potongan pembelian 2% x Rp.4.000.000,00     Rp.     80.000,00
Jumlah yang harus dibayar            Rp.3.920.000,00
Transaksi di atas akan dicatat dalam jurnal oleh Toko Berkah sebagai berikut.

3.     Pencatatan Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Dengan adanya retur pembelian dan pengurangan harga, akan mengakibatkan harga beli barang yang dibeli menjadi berkurang. Pengurangan ini akan dicatat dalam akun retur pembelian dan pengurangan harga. Bila barang yang dikembalikan dari pembelian kredit, maka retur pembelian mengakibatkan pengurangan terhadap hutang dagang dan harus dicatat di sisi debet akun hutang dagang.

Contoh:
7 Desember 2004, Toko Berkah mengembalikan barang yang dibeli tanggal 5 Desember 2004 seharga Rp.500.000,00. Nota kredit dari CV. Budikarya diterima. Tansaksi ini akan dicatat dalam jurnal PD lancar sebagai berikut.

Setelah pos jurnal tanggal 5 Desember dan pos jurnal 7 Desember 2004 diposting ke dalam buku besar, akun-akun ini akan tampak sebagai berikut.

Pada akun hutang dagang, saldo sebesar Rp.4.000.000,00. Hal ini menyatakan saldo hutang setelah barang dikembalikan kepada penjual. Retur pembelian dan pengurangan harga dapat saja dicatat kredit pada akun pembelian, tetapi dengan cara demikian dalam laporan rugi laba tidak akan diketahui total pembelian kotor. Oleh sebab itu, dicatat kredit pada akun retur pembelian dan pengurangan harga (retur pembelian), dalam laporan rugi laba dilaporkan sebagai pengurangan total pembelian.

4.     Pencatatan Transaksi Penjualan Barang Dagangan
Transaksi penjualan dagangan yang dilakukan perusahaan dagang secara tunai atau dilakukan secara kredit dicatat di sisi kredit akun penjualan.
Contoh 1:
6 Desember 2004, Toko Berkah menjual barang dagangan ke PT. Trimitra seharga Rp.3.000.000,00 dengan pembayaran tunai. Toko Berkah akan mencatat pada jurnal sebagai berikut.

Contoh 2:
11 Desember 2004, Toko Berkah mengirim faktur penjualan pada PD Terang untuk barang seharga Rp. 2.250.000,00 dengan syarat 2/10, n/30. Toko Berkah akan mencatat pada jurnal sebagai berikut.

5.     Pencatatan Transaksi Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Retur penjualan atau pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli karena barang yang dijual ada yang rusak atau cacat, oleh pihak penjual dicatat pada akun retur penjualan dan pengurangan harga. Bila barang yang diterima kembali berasal dari penjualan kredit, transaksi retur penjualan mengakibatkan pengurangan terhadap piutang dagang, maka harus dicatat dalam akun piutang dagang.

Contoh:
13 Desember 2004, Toko Berkah mengirim nota kredit pada PD. Terang untuk pengurangan harga atas barang yang dijual tanggal 11 Desember 2004 sebesar Rp.250.000,00 karena sebagian barang cacat. Toko Berkah akan mencatat pada jurnal sebagai berikut.

Prosedur pencatatan retur penjualan digambarkan sebagai berikut.

6.     Pencatatan Biaya Pengangkutan Barang yang Dibeli
Bila kontrak jual beli syarat penyerahan barang adalah FOB shipping point, maka semua biaya angkut barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli menjadi tanggungan pihak pembeli. Biaya ini oleh pembeli dicatat pada akun biaya angkut masuk (freight in). Di akhir periode dalam rugi laba saldo, akun biaya angkut masuk dicatat sebagai penambah harga pokok barang yang dibeli.

Contoh:
16 Desember 2004, Toko Berkah membeli barang dagangan dari PT Sugity senilai Rp.8.500.000,00 dengan syarat 3/10, n/30. FOB shipping point. Untuk biaya pengangkutan dibayar tunai ke FedEX sebesar Rp.800.000,00, maka transaksi di atas oleh Toko Berkah akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut.

7.     PencatatanBbiaya Angkut Keluar
Biaya pengangkutan barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli ditanggung oleh pihak penjual (syarat FOB destination). Pihak penjual mencatat biaya pengiriman barang pada akun biaya angkut luar (delivery expense). Dalam laporan rugi laba akhir periode, saldo akun biaya angkut luar diinformasikan dalam kelompok beban penjualan.

Contoh:
19 Desember 2004, Toko Berkah menjual barang dagangan pada PT. Balitaru di Surabaya seharga Rp.15.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30. FOB destination. Untuk beban pengiriman, dibayar kepada FedEX sebesar Rp.650.000,00, maka dalam jurnal Toko Berkah akan dicatat sebagai berikut.

8.     Pencatatan Potongan Penjualan yang Diberikan kepada Pembeli
Potongan penjualan yang diberikan pada pembeli dapat dilihat contoh berikut.

Contoh:
19 Desember 2004, Toko Berkah menerima pembayaran dari PD. Terang untuk pembayaran faktur tanggal 11 Desember 2004 (lihat penjualan tanggal 11 Desember 2004). Selain itu, tanggal 13 Desember 2004, Toko Berkah telah memberikan pengurangan harga atas barang yang dijual. Untuk mencatat transaksi ini, maka akan dihitung untuk potongan penjualan sebagai berikut.
    Penjualan 11 Desember 2004            Rp.2.250.000,00
    Pengurangan harga                Rp.   250.000,00
    Saldo piutang pada PD. Terang        Rp.2.000.000,00
    Potongan penjualan 2% x Rp.2.000.000,00    Rp.     40.000,00
    Jumlah yang diterima dari PD. Terang    Rp.1.960.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, maka Toko Berkah mencatat transaksi tanggal 19 Desember 2004 adalah:

9.     Pencatatan Persediaan Awal dan Akhir Periode
Pada akhir periode, dalam penyusunan laporan rugi dan laba, perusahaan harus mengetahui nilai persediaan barang yang masih ada di gudang. Untuk mengetahui nilai sisa barang pada akhir periode, barang yang masih ada di gudang harus dihitung fisiknya, berapa kilogram atau unit barang yang ada sehingga diketahui kuantitasnya.
Nilai persediaan akhir periode adalah hasil kali kuantitas barang yang masih ada dengan harga satuannya. Sistem pencatatan seperti yang kita bahas ini disebut sistem fisik atau sistem periodik. Dengan sistem pencatatan fisik ini, nilai persedian akhir akan diketahui setelah dihitung secara fisik. Dengan demikian, belum atau tidak ada dalam catatan buku besar. Nilai persediaan barang dengan akhir periode ini dicatat dalam jurnal penyesuaian dengan cara mendebet akun persediaan dan mengkredit akun ikhtisar rugi laba.

Contoh:
31 Desember 2004, Toko Berkah akan menyusun laporan keuangan, maka dilakukan penghitungan sisa barang yang ada di gudang. Dari hasil penghitungan secara fisik, diperoleh nilai persedian dagangan tanggal 31 Desember 2004 seharga Rp.17.500.000,00. Dari data ini, maka pada akhir periode dibuat jurnal sebagai berikut.

1 comment: