Tuesday 25 October 2016

Jurnal penyesuaian

Jurnal penyesuaian

Pembuatan jurnal penyesuaian adalah untuk mengkoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, biaya, pendapatan, dan modal yang sebenarnya. Ada dua macam keadaan jurnal penyesuaian (adjustment) perlu dibuat, yaitu:
1.    Keadaan ketika suatu transaksi telah terjadi, tetapi belum dicatat dalam akun. Misalnya biaya gaji yang terjadi antara hari pembayaran terakhir dan tanggal laporan keuangan.
2.    Keadaan ketika suatu transaksi telah dicatat dalam akun, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Misalnya perlengkapan yang telah dibeli dan dicatat dalam akun aktiva.

Pada akhir periode, sebagian dari perlengkapan sudah dipakai dalam kegiatan perusahaan. Dalam keadaan demikian, suatu ayat jurnal penyesuaian akan membuat saldo akun aktiva mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan dalam jurnal penyesuaian pada akhir periode dilakukan pada elemen-elemen sebagai berikut

1.     Biaya dibayar di muka (Diferred expense)
Biaya yang dibayar di muka maksudnya adalah biaya-biaya yang sudah dibayar, tetapi belum dibebankan sebagai biaya pada periode itu. Biaya dibayar di muka ini sering timbul apabila perusahaan membayar biaya-biaya untuk beberapa periode sekaligus sehingga dari jumlah pengeluaran tersebut sebagian akan menjadi beban periode itu dan sebagian lagi akan dibebankan pada periode mendatang. Pada waktu terjadinya pengeluaran kas, pencatatan bisa dilakukan dengan mendebet rekening biaya atau rekening aktiva. Oleh karena tidak semua pengeluaran itu menjadi biaya, maka perlu diadakan penyesuaian agar sebagian pengeluaran tersebut bisa dibebankan sebagai biaya dan sebagian lagi merupakan aktiva yaitu biaya dibayar di muka. Jurnal penyesuaian yang dibuat untuk biaya dibayar di muka akan tergantung kepada akun yang digunakan untuk mencatat pengeluaran biaya tersebut.

Contoh:
Tanggal 1 Agustus 2004, perusahaan membayar sewa kantor Rp.2.400.000,00 untuk satu tahun terhitung mulai bulan Agustus 2004. Maka, beban sewa tahun 2004 adalah

Sisanya sebesar Rp.1.400.000,00 akan menjadi beban sewa pada tahun 2005 walaupun telah dibayarkan di tahun 2004. Oleh sebab itu, pada akhir tahun tanggal 31 Desember 2004 terdapat “sewa dibayar dimuka” sebesar Rp.1.400.000,00.
Untuk mencatat transaksi pembayaran sewa ini ada dua kemungkinan, yaitu:
a.    Bila dicatat sebagai harta, pembayaran sewa sebesar Rp.2.400.000,00, dicatat debet pada akun “Sewa dibayar di muka” dan kredit pada akun “Kas”. Maka, akun yang digunakan dalam buku besardan tentu akan muncul dalam neraca saldo adalah “Sewa dibayar di muka”. Akhir periode akuntansi (31 Desember), akun tersebut menunjukkan saldo debet Rp.2.400.000,00. Dari jumlah tersebut sebenarnya sudah menjadi beban sewa sebesar Rp.1.000.000,00 yaitu dengan jurnal penyesuaian sebgai berikut.

    Dalam buku besar setelah posting jurnal penyesuaian di atas, akan tampak sebagai berikut.

b.    Bila dicatat sebagai beban, pembayaran untuk sewa sebesar Rp.2.400.000,00 dicatat debet pada akun “beban sewa” dan kredit akun “Kas”. Maka, akun yang digunakan dalam buku besar adalah akun “Beban Sewa”. Pada tanggal 31 Desember 2004, akun “beban sewa” menunjukkan saldo debet Rp.2.400.000,00. Dalam jumlah ini, yang sebenarnya terjadi beban sewa tahun 2004 adalah sebesar Rp.1.000.000,00. Selebihnya sebesar Rp.1.400.000,00, belum menjadi beban sewa atau pada tanggal 31 Desember 2004, merupakan panjar sewa. Oleh sebab itu, jumlah tersebut harus dipindahkan dari akun “Beban Sewa” ke akun “Sewa Dibayar Di muka” dengan jurnal penyesuaian sebagai berikut.

Dalam buku besar setelah posting jurnal penyesuaian di atas, akan tampak sebagai berikut.

2.     Biaya yang Masih akan Dibayar (Accured Expense)
Biaya yang masih akan dibayar adalah biaya-biaya yang sudah terjadi, tetapi belum dibayar dan belum dicatat dalam akun-akun. Oleh sebab itu, setiap akhir periode harus dibuat penyesuaian agar biaya-biaya seperti itu dapat dibebankan dalam periode yang bersangkutan. Misalnya pada tanggal 31 Agustus 2004 terdapat gaji pegawai yang belum dibayar sebesar Rp.400.000. Jumlah tersebut telah menjadi beban gaji untuk tahun 2004, tetapi belum dicatat karena belum dibayar sehingga menjadi hutang tahun 2005. Oleh sebab itu, saldo akun ”beban gaji” dalam buku besar (neraca saldo) harus disesuaikan dengan jurnal penyesuaian sebagai berikut.

3.     Pendapatan yang Diterima di Muka (Diferred Income)
Pendapatan yang diterima di muka maksudnya adalah penerimaan dari pendapatan, tetapi bukan merupakan pendapatan untuk periode tersebut atau dengan kata lain merupakan pendapatan periode yang akan datang yang diterima dalam periode sekarang. Oleh sebab itu, penerimaan itu tidak dapat diakui sebagai pendapatan periode sekarang.

Contohnya:
Pada tanggal 1 Oktober 2004 diterima uang sewa sebesar Rp.900.000,- untuk jangka waktu satu tahun dimulai pada tanggal 1 Oktober 2004. Karena dalam jangka waktu 1 tahun itu yang tiga bulan jatuh dalam tahun 2004 dan yang 9 bulan jatuh dalam tahun 2005, maka pendapatan sewanya juga harus dibagi untuk tahun 2004 dan 2005.
Pendapatan sewa tahun 2004 sebesar:
    3/12 x Rp. 900.000 = Rp. 225.000,-
Pendapatan sewa tahun 2005 sebesar:
    9/12 x Rp. 900.000 = Rp. 675.000,-

Apabila penerimaan uang sewa pada tanggal 1 Oktober 2004 dicatat dalam akun pendapatan sewa, maka jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2004 sebagai berikut.
Pendapatan sewa                Rp. 675.000
Sewa diterima di muka                Rp. 225.000

Pada tanggal 2 Januari 2005 akan dibuat jurnal penyesuaian kembali untuk mengembalikan sewa dibayar di muka sebesar Rp.675.000 ke akun pendapatan sewa. Hal ini dilakukan karena penerimaan sewa tahun berikutnya akan dicatat dalam akun pendapatan sewa.

Jurnal penyesuaian kembali tanggal 2 Januari 2005 adalah:
Sewa diterima di muka                Rp. 675.000
Pendapatan sewa                Rp. 675.000

Jika penerimaan uang sewa pada tanggal 1 Oktober 2004 dicatat dalam akun sewa diterima di muka, maka jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 desember 2004 sebagai berikut.
Sewa diterima di muka                 Rp. 225.000
Pedapatan sewa                     Rp. 225.000

Pada tanggal 2 Januari 2005 tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian kembali karena penerimaan yang belum diakui sebagai pendapatan masih tercantum dalam akun sewa diterima di muka. Hal ini akan berlaku pula untuk tahun 2002 di mana penerimaan uang sewa berikutnya akan dicatat dalam akaun sewa diterima di muka.

4.     Pendapatan yang Masih akan Diterima (Accured Income)
Pendapatan yang masih akan dierima adalah pendapatan yang sudah diperoleh, tetapi masih belum diterima dan belum dicatat dalam akun-akun. Oleh sebab itu, setiap akhir periode harus dibuat penyesuaian untuk mencatat pendapatan itu.

Contoh:
Pada tanggal 31 Desember 2004, sebuah jasa servis mesin industri terdapat mesin yang sudah selesai diperbaiki dengan harga perbaikan Rp.2.000.000,-. Mesin tersebut belum diserahkan kepada customer (pelanggan). Perbaikan mesin tersebut dilakukan pada tahun 2004, sehingga pendapatan jasa sebesar Rp.2.000.000,- harus dicatat untuk tahun 2004. Oleh sebab itu, jurnal penyesuaian yang diperlukan pada 31 Desember 2004 yaitu:

Untuk menambah pemahaman kita mengenai jurnal penyesuaian, kita kembali pada proses akuntansi Central komputer.
Pada tanggal 31 Desember 2004 Tn. Rizwan memeriksa neraca saldo dan memutuskan sebagai berikut.
a.    Asuransi dibayar di muka sebesar Rp.240.000,00 adalah untuk masa 1 tahun terhitung sejak bulan Desember 2004.
b.    Nilai persediaan perlengkapan servis komputer pada 31 Desember 2004 ditaksir seharga Rp. 3.000.000,00.
c.    Penyusutan peralatan komputer yang menjadi beban penyusutan bulan Desember 2004 ditetapkan sebesar Rp.40.000,00.
d.    Gaji karyawan sebesar Rp.400.000,00 belum dibayar.
e.    Beban sewa sebesar Rp.1.500.000,00 adalah untuk sewa ruangan selama 1 tahun terhitung mulai bulan Desember 2004.

Dari hasil pemerikasan di atas, maka dapat dibuat jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.

Setelah semua ayat jurnal penyesuaian dicatat, maka akun dalam neraca saldo akan mencerminkan keadaan sebenarnya. Tujuan dari penyusunan neraca saldo dan jurnal penyesuaian adalah untukmenyusun laporan keuangan. Untuk penyusunan laporan keuangan perlu dibuat kertas kerja (work sheet) atau yang biasa disebut dengan Neraca lajur.

1 comment: