Tuesday 25 October 2016

Menganalisis bukti transaksi keungan /bukti pencatatan



Sebelum bukti pencatatan dicatat ke buku jurnal, terlebih dahulu bukti tersebut dianalisis pengaruhnya terhadap harta, utang, dan modal. Dalam perusahaan besar, pencatatan transaksi dengan menggunakan persamaan akuntansi kurang efektif dan dapat menimbulkan kesulitan apabila perusahaan itu semakin berkembang. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dibuat suatu sistem pencatatan dengan menggunakan akun. Akun tersebut dapat dikelompokkan atas beberapa kelompok akun yang terdiri dari harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Kumpulan dari akun-akun tersebut dinamakan buku besar. Dengan menggunakan akun buku besar ini, pencatatan transaksi akan lebih sistematis dan akurat.
Akun adalah formulir tempat mencatat transaksi yang dapat mempengaruhi (bertambah atau berkurangnya) harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Dengan adanya aturan mendebet dan mengkredit ini, penambahan dan pengurangan yang terjadi dalam akun yang bersangkutan dapat dinyatakan dengan mendebet dan mengkredit akun-akun tersebut. Untuk akun neraca, mekanisme debet dan kreditnya dapat digambarkan sebagai berikut.

Aturan mendebet dan mengkredit akun-akun pendapatan dan beban yang disebut dengan akun-akun pembantu modal akan diilustrasikan bersama dengan akun modalnya dalam bagan berikut ini:

Setiap transaksi harus dikelompokkan ke dalam berbagai jenis akun terlebih dahulu sebelum dicatat ke dalam jurnal sehingga lebih mudah dalam melakukan pencatatan. Setiap saat, saldo akun akan selalu berubah. Perubahan saldo akun akibat bertambah dan berkurangnya nilai akun bisa diilustrasikan sebagai berikut.

Mekanisme Debet dan Kredit

1 comment: