Tuesday 25 October 2016

Pengkodean Rekening

Pengkodean Rekening

Dalam perusahaan berskala besar, transaksi keuangan banyak dilakukan dan dicatat untuk dikelompokkan berdasarkan sifatnya. Untuk memudahkan dalam pengelompokan, transaksi-transaksi ini dalam buku besar diberi nomor dan dimungkinkan dibuat indeks sebagai nomor referensi. Nomor-nomor ini disebut dengan kode perkiraan (account code). Fungsi kode akun adalah untuk memudahkan pencatatan ke dalam setiap perkiraan, dapat merahasiakan hal-hal yang tidak perlu diketahui pihak luar perusahaan, dan memudahkan untuk mengenal apakah suatu perkiraan termasuk dalam golongan harta, utang, modal, pendapatan ataukah beban. Kode rekening harus membantu memudahkan pencatatan, pengelompokan dan penyimpanan setiap perkiraan.
Kode rekening harus mempunyai sifat-sifat:
1.    Mudah diingat,
2.    Sederhana dan singkat,
3.    Konsisten.

Selain itu, harus memungkinkan adanya penambahan rekening baru tanpa mengubah kode rekening yang sudah ada.

1.    Macam-Macam Kode Rekening
    Kode rekening dibagi menjadi empat macam sistem, yaitu sistem kode numeral, desimal, mnemonik, dan akun dengan sistem kode huruf dan angka.

a.     Sistem kode numeral       
Kode numeral yaitu pemberian kode rekening berdasarkan nomor secara berurutan. Nomor kode dapat dimulai dari angka 1, 2, 3, dan seterusnya.

Contoh Sistem Kode Numeral:

Kode Rekening

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11
12
13
14

15
16
17

18
19

20
21
22
23
Nama Perkiraan
Harta
    Kas
    Wesel Tagih
    Piutang Usaha
    Biaya dibayar di muka
    Perlengkapan
    Peralatan
    Akumulasi Penyusutan      Peralatan
    Tanah
    Gedung
    Akumulasi Penyusutan Gedung
Kewajiban
    Wesel Bayar
    Utang Usaha
    Utang Gaji
    Utang Bank
Modal
    Modal Reni
    Modal Cefy
    Modal Deden
Pendapatan
    Pendapatan Usaha
    Pendapatan Sewa
Beban
    Beban gaji
    Beban Perlengkapan
    Beban Penyusutan Peralatan
    Beban listrik, air, telepon
   
b.     Sistem Kode Desimal
1)    Kode Blok
Kode blok adalah cara pengkodean di mana setiap kelompok rekening diberi satu blok kode. Misalnya, rekening harta diberi nomor 100 sampai dengan 199, rekening Utang diberi nomor 200 sampai dengan 299.

Contoh Kode Blok:

Nomor Kode
100 - 199
100 - 149
101
102
150 - 179
151
200 - 299
200 - 249
201
250 - 299
251
300 - 399
301
400 - 499
400 - 449
401
450 - 499
451
500 - 599
500 - 549
501
550 - 599
Perkiraan
Harta
Harta Lancar
Kas
Piutang Usaha
Harta Tetap
Peralatan
Utang
Utang Lancar
Wesel Bayar
Utang Jangka Panjang
Utang Obligasi
Modal
Modal Harianto
Pendapatan
Pendapatan Usaha
Penjualan Barang
Pendapatan di luar Usaha
Pendapatan Sewa
Beban
Beban Usaha
Beban Gaji
Beban di luar Usaha


2)    Kode kelompok (Group code)
Dalam metode ini, perkiraan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Misalnya kelompok harta dibagi menjadi beberapa golongan dan setiap golongan dapat dibagi menjadi beberapa subgolongan. Kode angka dimulai dari angka 0 sampai 9 atau dari 1 sampai 9. Setiap posisi angka mempunyai arti sendiri. Misalnya suatu perkiraan diberi kode yang terdiri dari empat angka, maka arti dari setiap posisi angka adalah:

Berikut contoh lengkap klasifikasi suatu perusahaan beserta kode perkiraan berdasarkan Sistem Kode Kelompok.
1    Aktiva
    1.1    Aktiva Lancar
        1.1.1    Kas dan Bank
            1.1.1.1    Kas
            1.1.1.2    Kas Kecil
            1.1.1.3    Bank Rakyat Indonesia
        1.1.2    Surat-Surat Berharga
            1.1.2.1    Saham Biasa
            1.1.2.2    Saham Prioritas
            1.1.2.3    Obligasi
        1.1.3    Piutang
            1.1.3.1    Wesel Tagih
            1.1.3.2    Piutang Usaha
            1.1.3.3    Cadangan Piutang Ragu-Ragu
        1.1.4    Persediaan
            1.1.4.1    Persedian Bahan   
            1.1.4.2    Persedian Barang Dagangan
        1.1.5    Biaya dibayar di muka
            1.1.5.1    Asuransi dibayar di muka
            1.1.5.2    Sewa dibayar di muka
    1.2    Investasi Jangka Panjang
            1.2.0.1     Investasi Saham
            1.2.0.2     Investasi Obligasi
            3.3.3.3    Investasi Lain-lain
    1.3    Aktiva Tetap
        1.3.1     Harga Perolehan
            1.3.1.1     Tanah
            1.3.1.2     Gedung
            1.3.1.3     Kendaraan
        1.3.2     Akumulasi Penyusutan
            1.3.2.1     Akumulasi Penyusutan Gedung
        1.3.2.2     Akumulasi Penyusutan Kendaraan
2    Hutang
    2.1    Hutang Lancar
        2.0.0    Hutang dari Pembelian
            2.0.0.1    Hutang Wesel
            2.0.0.2    Hutang Usaha
        2.0.1    Biaya yang masih harus dibayar
            2.0.1.1    Upah yang masih harus dibayar
            2.0.1.2    Sewa yang masih harus dibayar
    2.2     Hutang Jangka panjang
            2.2.0.1     Hutang Obligasi
            2.2.0.2     Hutang Hipotik
3     Modal
            3.0.0.1     Modal Pemilik
            3.0.0.2     Deviden/Pengambilan pemilik
4     Penghasilan
            2.0.1.3    Penjualan Barang
            2.0.1.4    Penjualan Jasa
5     Biaya Usaha
            5.0.0.1     Gaji dan Upah
            5.0.0.2     Biaya Perlengkapan
            5.0.0.3     Biaya Iklan
            5.0.0.4     Biaya Asuransi
6     Pendapatan dan Biaya

3.     Sistem Kode Mnemonik
Kode mnemonik adalah cara pengkodean akun dengan menggunakan huruf tertentu. misalnya akun harta dengan kode “H” akun utang dengan huruf “U”, dan akun modal dengan huruf “M”.

Contohnya sebagai berikut.

Kode Akun
H
H.L
H.L.K
H.L.P
H.T
H.T.P
U
U.L
U.L.W
U.L.U
M
M.P.
M.P.S
M.P.P
P
P.U
P.U.S
B
B.U
B.U.G
Kelompok Akun
Harta





Utang



Modal



Pendapatan


Beban


Golongan Akun

Harta Lancar


Harta Tetap


Utang Lancar



Modal Pemilik



Pendapatan Usaha


Beban Usaha

Jenis Akun


Kas
Piutang usaha

Peralatan Kantor


Wesel bayar
Utang usaha


Modal Sri
Prive Sri


Pend. Salon


Beban Gaji


4.     Sistem Kode Akun dengan Sistem Kombinasi Huruf dan Angka
Sistem kombinasi huruf dan angka adalah cara pengkodean dengan kombinasi antara huruf dan angka. Misalnya akun harta dengan huruf “H” dan akun kas dengan menggunakan “angka”, jika digabungkan menjadi H.L.101.

Contoh sistem kombinasi huruf dan angka sebagai berikut.

Kode Akun
H
H.L
H.L.101
H.L 102
H.T
H.T.101
H.T.102
U
U.L
U.L.101
U.L.102
M
M.P
M.P.101
M.P.102
P
P.4
P.4.101
B
B.4
B.4.101
Kelompok Akun
Harta






Utang



Modal



Pendapatan


Beban


Golongan Akun

Harta Lancar


Harta Tetap



Utang Lancar



Modal Pemilik


Pendapatan Usaha


Beban Usaha

   
Jenis Akun


Kas
Piutang usaha

Peralatan
Gedung

Wesel bayar
Utang usaha

Modal ….
Prive….


Pend. Salon


Beban Gaji

1 comment: